‘Kawara Panamung’ Di Era Digital

Oleh Multiplikasi Stube HEMAT di Sumba – Pemberdayaan Perempuan.          

‘Kawara Panamung’, nama sebuah komunitas perempuan hebat yang berani bermimpi dan haus untuk menambah ketrampilan dalam kehidupan. Mereka berdedikasi untuk belajar dan mengasah diri supaya memiliki ketrampilan baru yakni menenun. Tentu ini adalah sebuah pencapaian luar biasa yang bisa mereka tunjukkan kepada dunia. Hasil dari ketrampilan tenun ini sudah mereka rasakan, namun yang menjadi tantangannya adalah keberadaan komunitas ‘Kawara Panamung’ di era digital sekarang ini.

Selama ini, kelompok tenun ‘Kawara Panamung’ fokus belajar memproduksi kain tenun, namun hal ini tidak cukup tanpa memahami pemanfaatan media digital dan sosial sebagai sarana untuk promosi. Media digital memiliki potensi besar supaya bisa bersaing di pasar dunia. Atas dasar ini, ‘Kawara Panamung’ dituntut mampu memanfaatkan media digital sebagai ajang promosi. Hadirnya sosial media yang didukung oleh kekuatan internet saat ini bisa mendukung keberhasilan promosi suatu usaha atau produk dengan mudah, cepat dan efisien dengan modal yang terjangkau.

Pada pertemuan kelompok tenun ‘Kawara Panamung’ (Jumat, 9/02/2024), Elisabeth Uru Ndaya sebagai pelopor komunitas ini mengajak para perempuan ‘Kawara Panamung’ belajar membuat video promosi dan diunggah ke platform media sosial yang ada seperti Facebook, Instagram, YouTube, Tiktok dan lainnya. Elisabeth memilih aplikasi TikTok dan CapCut sehingga ia memperkenalkan dan menjelaskan manfaat dari aplikasi tersebut kepada para anggota kelompok. CapCut digunakan untuk mengedit video yang ingin diposting dan TikTok digunakan memposting video yang ingin dipromosikan. Dari setiap penjelasan yang diterima, para peserta menjadi tertantang untuk menggunakan setiap platform media sosial yang ada.

Beberapa peserta merasa seperti bersekolah kembali di tingkat Sekolah Dasar karena baru mengenal banyak hal berkaitan dengan digital marketing. Katrina Pindi Njola, bercerita bahwa ia memiliki apilkasi TikTok namun digunakan hanya untuk menonton story yang muncul di beranda dan ia baru tahu aplikasi CapCut. Ia juga mengaku baru mengetahui manfaat aplikasi TikTok yang bisa dipakai siapa saja untuk ajang promosi. Ada tantangan yang harus dihadapi komunitas ‘Kawara Panamung’ berkaitan dengan Digital Marketing, namun dengan semangat usaha yang ada tidak mengurungkan niat mereka untuk terus belajar membuat video promosi dan mempostingnya ke media sosial. Kerja keras mereka dibuktikan dengan adanya aplikasi Tiktok milik komunitas ‘Kawara Panamung’ beserta berbagai video promosi yang ada. Beberapa diantaranya dapat dilihat dalam link berikut ini: https://vt.tiktok.com/ZSFYwpoYt/, dan https://vt.tiktok.com/ZSFYws4Uj/, 

https://vt.tiktok.com/ZSFYwXEQM/ Perempuan pasti bisa!

Komentar