Menggagas Usaha Di Tengah Ketidakpastian

Oleh: Apriyanto Hangga.          

Menggairahkan kembali kelesuan peternak babi yang menderita banyak kerugian karena ternaknya mati diakibatkan serangan virus ASF tidaklah mudah. Ide-ide kreatif perlu dicoba untuk menggugah kembali semangat beternak. Pembicaraan dan diskusi bersama dilakukan di Praipaha (Sabtu, 26/01/2023) untuk melahirkan ide-ide segar untuk para peternak babi. Rasa pesimis masih bergelayut di benak para peternak sehingga untuk melahirkan ide dan gagasan ke depan terasa berat, namun dengan mendengarkan masukan dan usulan-usulan bersama, lahirlah ide kontes/ lomba ternak babi dan membuat sentra kuliner daging babi.

Kontes/lomba ternak babi merupakan langkah mendorong peternak memiliki ternak babi yang sehat. Sementara usaha kuliner berbasis daging babi menjadi kelanjutan usaha ternak dan diharapkan ada inovasi-inovasi kuliner yang bisa dimunculkan. Adapun kriteria ternak yang bisa masuk lomba meliputi kandang bersih dan layak, babi sehat dan subur dengan kategori sesuai jenis babi yang dipelihara mencakup kategori babi asli Sumba, babi peranakan/hasil kawin silang, babi durog/lendris, jumlah ternak yang dimiliki, dan pengolahan pakan alternatif. Tim yuri bisa dipilih dari Dinas Peternakan, Fakultas Peternakan Unkriswina, Mahasiswa Peternakan Unkriswina, Pemerintah setempat dan Multiplikator Stube Hemat.

Adapun usaha lain sentra kuliner berbasis daging babi dibahas di Waingapu yang mencakup pembuatan rumah makan khas babi (Sabtu, 11/02/2023). Rumah makan ini memiliki peluang besar dengan melihat pangsa pasar di Sumba yang sebagian besar mengkonsumsi daging tersebut. Beberapa hal dalam perbincangan mencakup tempat yang harus strategis, bahan baku dan masakan harus selalu tersedia, disiapkan beberapa menu masakan, dan model penjualan bisa dilakukan baik secara off line maupun on line. Kesiapan peralatan, tempat, juru masak dan bahan baku lain cukup bagus, tinggal menunggu kondisi aman.

Tantangan dari usaha ini adalah ancaman terjadinya kembali serangan virus ASF yang ternyata sudah timbul kembali di beberapa wilayah provinsi NTT termasuk terjadi di kabupaten Sumba Barat Daya. ***

Komentar