Mengolah Pakan Fermentasi untuk Ternak Babi

Multiplikasi Stube HEMAT di Sumba – Peternakan.          

Kegiatan Multiplikasi Stube HEMAT di Sumba di bidang Peternakan mendapat ‘suntikan’ semangat dengan kehadiran Pdt. Tumpal M.P.L. Tobing Mag. Teol., salah satu board Stube HEMAT dan Dema Matias, praktisi IT di Yogyakarta. Pdt Tumpal memperkenalkan kepada peserta tentang program Stube HEMAT, sejarahnya yang terinspirasi dari Stube yang ada di Jerman, mengapa Stube HEMAT ada di Indonesia, program yang telah dilakukan dan program yang akan dilakukan.

Diskusi semakin menarik dengan hadirnya para aktivis Stube HEMAT ketika menjadi mahasiswa di Yogyakarta, antara lain Stefanus Makambombu, Pdt Dominggus Umbu Deta, dan Yulius Anawaru, serta Frans Fredi, Multiplikator Stube HEMAT di Sumba yang mengerjakan pertanian. Mereka menceritakan aktivitas dan pengalaman dalam pelayanan di Sumba. Tak kurang dua puluh lima mahasiswa dan pemuda gereja mengikuti diskusi ini. (Selasa, 18/10/2022).

Dari diskusi berlanjut ke pelatihan Mengolah Pakan Fermentasi untuk Ternak Babi. Para peserta yang berminat pada ternak babi mengikuti pelatihan ini sebagai upaya peningkatan kapasitas dan sebagai jawaban atas mahalnya pakan ternak babi pabrikan. Ini penting karena ketersediaan pakan yang mudah dan murah menjadi faktor penting dalam kelangsungan ternak babi mereka. Mudah artinya bisa mereka lakukan sendiri dan murah karena bahan-bahannya ada di sekitar tempat tinggal mereka. Di pelatihan ini peserta bersama Apriyanto Hangga, Multiplikator Stube HEMAT di Sumba di bidang peternakan mengenal jenis bahan-bahan yang bisa diolah untuk pakan ternak dan proses pembuatannya.

Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain, EM 4, gula pasir, ampas tahu, dedak, ampas padi, batang pisang. Sedangkan alat-alat yang digunakan meliputi pisau atau parang, ember, drum besar, dan plastik polos. Proses pembuatan adalah sebagai berikut, (1) cincang halus semua dedaunan hijau dan batang pisang. (2) larutkan EM4 dan gula dalam satu ember air. (3) Campur dedaunan hijau, batang pisang, dedak, dan ampas tahu sampai benar-benar merata (4) percik adonan menggunakan larutan EM4 dan gula, aduk sampai merata (5) masukkan ke dalam drum besar dan padatkan campuran bahan tadi. (6) tutup drum menggunakan plastik untuk menghindari kontak dengan udara luar, dan biarkan berproses selama tiga sampai empat hari.

Narasumber juga memberikan ciri-ciri fermentasi yang berhasil, antara lain, plastik di ember tampak menggembung, warna bahan berubah menjadi kecoklatan dan empuk ketika dipegang. Selanjutnya pangan fermentasi ini siap diberikan pada ternak babi. Bahan pangan fermentasi ini sangat baik karena mengandung nutrisi dan vitamin yang baik bagi pertumbuhan ternak babi.

Kemampuan mengolah bahan-bahan lokal menjadi pakan fermentasi untuk ternak babi menjadi langkah maju para peternak babi untuk meningkatkan kualitas SDM dan mewujudkan kemandirian peternak khususnya mencukupi kebutuhan pakan. Jadi, apakah masih ragu untuk menekuni usaha peternakan babi? ***


Komentar