Roti Isi Daging Babi, Alternatif Usaha Mandiri

Multiplikasi Stube HEMAT di Sumba - Peternakan.           

Sebagai pengembangan usaha hulu ke hilir berkaitan dengan babi, selain peternakan babi dalam program Multiplikasi Stube HEMAT di Sumba, multiplikator mendorong anggotanya untuk terus meningkatkan kapasitas, dari pemeliharaan anak babi, vaksinasi ternak babi, pembuatan pakan ternak, sampai tahapan berikutnya adalah membuat kuliner berbahan daging babi.

Bersama Femiyanti Rambu Witu, seorang praktisi kuliner, lima belas orang mempraktekkan pembuatan roti isi daging babi. Sebelum praktek memasak, para peserta berdiskusi cara membuat roti isi daging babi sebagai makanan alternatif atau snack berbahan baku daging babi dan mendalami produk turunan dari daging babi. Pengolahan makanan berbahan daging babi ini dilakukan di Mboka, kawasan Km. 5, Waingapu (Sabtu, 24/09/2022).

Femiyanti menguraikan tahapan memasak dari mengenali bahan-bahan untuk membuat roti isi daging babi, seperti tepung terigu, gula, garam, mentega, bibit roti atau fermipan, dan daging babi. Kemudian menyiapkan rempah-rempah penguat rasa, antar lain, bawang merah, bawang putih, merica, lada, serei, mentega, selai dan pewarna. Para peserta menjalankan instruksi secara bertahap sesuai arahan narasumber.

Proses pembuatannya adalah sebagai berikut, (1) campur tepung terigu, mentega, bibit roti, gula dan air, kemudian aduk menjadi adonan, (2) cincang daging babi sampai halus dan tambah bumbu bawang merah, bawang putih, merica, dan ketumbar. (3) goreng daging babi cincang dengan api kecil sampai matang dan dinginkan, (4) bentuk adonan roti sesuai selera, masukkan daging babi untuk isiannya dan oleskan kuning telur di bagian atas adonan roti, (5) letakkan adonan roti di loyang dan panggang sampai matang dengan mengeluarkan aroma khas.

Harus diakui bahwa peserta perlu terus berlatih agar hasil rotinya memiliki tampilan yang seragam. Namun demikian, ini merupakan satu langkah maju program Multiplikasi Stube HEMAT di Sumba mewujudkan ekosistem peternakan babi menuju kemandirian. ***

Komentar