Kemandirian para peternak babi di Sumba Timur
Peternak babi di Sumba Timur di bawah koordinasi Program Multiplikasi
Stube HEMAT di Sumba memiliki semangat tinggi mendalami usaha peternakan babi.
Tidak hanya mendalami jenis babi, penyakit dan vaksin, tetapi juga mempelajari
pakan ternak. Sebagai langkah kemandirian untuk mencukupi pakan dan
memanfaatkan bahan pangan lokal yang ada di sekitar tempat tinggal, para
peternak berlatih membuat pakan fermentasi kering dalam dua kali pertemuan (24/11/2021)
dan (4/12/2021). Kegiatan ini berlangsung di dua tempat diikuti dua puluh enam
peserta. Apriyanto Hangga, Multiplikator Stube HEMAT di Sumba berperan sebagai
narasumber dan pelatih. Para peserta yang juga peternak babi belajar membuat
pakan alternatif dari bahan lokal. Terobosan ini muncul sebagai respon atas harga
pakan ternak di pasaran yang cenderung semakin mahal dan sebagai wujud
kemandirian para peternak babi.
Langkah ini merupakan langkah positif karena selain sebagai wujud kemandirian, pemanfaatan pakan fermentasi memiliki beberapa keunggulan, antara lain 1) bahan-bahan mudah didapatkan di kebun peternak. 2) mudah untuk membuatnya, 3) memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang baik, 4) tidak memicu bau yang kuat pada kotoran ternak. Beberapa bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pakan fermentasi untuk tenak babi adalah ampas padi, batang pohon pisang, ampas tahu atau bungkil kelapa, dedaunan hijau, EM4, gula pasir dan air. Alat-alat yang digunakan antara lain parang dan pisau, ember, tempayan (gumbang/drum kecil) dan plastik bening.
Proses pembuatan adalah sebagai berikut: 1) 10 kg batang pisang dan 10 kg
dedaunan hijau diiris atau dicincang hingga halus. 2) 8 sdm gula dan 10 takar EM4
dilarutkan dalam 2,5 liter air. 3) batang pisang dan dedaunan hijau dicampur
dengan 5 kg ampas padi, 5 kg ampas tahu dan diaduk merata. 4) setelah adonan bercampur
merata, tambahkan larutan EM4 dan gula dengan memercikkan secara merata di
seluruh permukaan adonan 5) selanjutnya aduk kembali adonan hingga merata agar terkena
larutan EM4 dan gula. 6) masukan semua adonan ke dalam wadah dan padatkan
sampai tidak ada rongga udara agar mikroba dapat hidup. 7) tutup rapat wadah
dan isolasi agar tidak ada sirkulasi udara. Kemudian diamkan selama kurang
lebih 2x24 jam sampai 3x24 jam untuk proses fermentasi. Sebagai catatan,
kebutuhan bahan bisa disesuaikan dengan ketersediaan bahan dan berlaku
kelipatan.
Dalam proses tersebut para petenak terlibat langsung dalam pembuatan, dari mencincang batang pisang dan dedaunan, melarutkan starter fermentasi ke dalam air dan memadatkan adonan pakan. Dari praktek ini mereka mengakui bahwa pembuatan pakan fermentasi ini tidak sesulit dari yang mereka bayangkan sebelumnya dan bahan-bahannya pun mudah dijumpai di sekitar rumah mereka. Harapannya dengan membuat pakan sendiri biaya pemeliharaan ternak babi bisa dikurangi dan hasil penjualan bisa meningkat. ***
Komentar
Posting Komentar