Petani Membutuhkan Pelatihan Teknis

Oleh: Frans Fredy Kalikit Bara

Kabupaten Sumba Barat Daya adalah salah satu dari empat Kabupaten yang ada di Pulau Sumba. Kabupaten ini memiliki luas wilyah daratan 1.445,32 km2 dengan jumlah penduduk 338.427 jiwa (Sumba Barat Daya dalam angka, 2019). Kabupaten ini juga tidak kalah bersaing dengan kepemilikan sumber daya alam dalam hal ini memiliki potensi pertanian yang unggul.

Dilihat dari potensi alam dan aktivitas, sebagian besar penduduk di kabupaten Sumba Barat Daya bekerja sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kegiatan STUBE HEMAT yang diselenggarakan di Sumba Barat Daya (15/02/2021) berusaha menjawab keinginan teman–teman anggota yang sudah bergabung di STUBE HEMAT dan tinggal di sana. Bertempat di kantor BP3K Kecamatan Loura, kegiatan ini mengangkat tema yang berkaitan dengan tanah sebagai media, pestisida dan teknik penyemprotan pada tanaman hortikultura. 

Ada nuansa yang berbeda ketika kegiatan ini diselenggarakan di Kabupaten Sumba Barat Daya. Peserta begitu antusias dan serius mengikuti kegiatan ini, selalu ada pertanyaan dari setiap slide yang ditampilkan oleh pembicara. Dan kegiatan ini tidak hanya di dalam ruangan tetapi juga di luar ruangan, dengan tujuan agar peserta mampu memahami materi melalui pengamatan langsung di lapangan.

Peserta berharap agar kegiatan Stube-HEMAT banyak diselenggarakan di Kabupaten Sumba Barat Daya karena materi–materi teknis tersebut merupakan kebutuhan petani. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Petani Muda Panah Merah Sumba dan Kelompok Taruna Tani Tunas Muda Kecamatan Loura, Desa Ramadana. Bentuk kolaborasi ini berusaha menjaring orang–orang muda atau pemuda gereja, mahasiswa dan juga masyarakat yang melakukan aktivitas bertani untuk peduli terhadap persoalan pangan. Petani menjadi cerdas akan mampu menghasilkan produk pertanian berkualitas dan mampu bersaing di pasaran dan yang terakhir adalah ada dampak ekonomi berkelanjutan dari aktivitas usaha pertanian.***

Komentar