Mengulik Nutrisi Tanaman Hortikultura

Oleh Frans Fredi Kalikit Bara


Tumbuh-tumbuhan dan manusia adalah makhluk hidup yang sama. Manusia membutuhkan makanan empat sehat lima sempurna, begitu pun tanaman membutuhkan nutrisi untuk proses pertumbuhan yang maksimal. Proses pemberian nutrisi tanaman hortikultura dibagi dua fase yakni fase vegetatif dan fase generatif.

Definisi sederhana nutrisi adalah makanan, vitamin yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Ada beberapa ciri yang terlihat ketika tanaman hortikultura mengalami kekurangan nutrisi yakni pertumbuhan terhambat, tanaman akan kerdil, mudah terserang penyakit yang berakibat pada gagal panen, tampilan daun keriting dan berwarna kuning.

Diskusi (28/11/2020) dengan materi ini dihadiri oleh sebelas mahasiswa. Suasana diskusi kali ini cukup menarik karena ada komunikasi yang sangat aktif antara pemateri dan peserta. Banyak pertanyaan yang dilontarkan karena materi ini merupakan ilmu dasar yang digunakan menjawab masalah pertanian berkaitan dengan nutrisi. Peserta yang hadir memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda sehingga materi ini baru dan bermanfaat. Meskipun latar belakang pendidikan berbeda, mereka mempunyai latar belakang keluarga petani, oleh karena itu penjelasan yang dipaparkan dirasa penting. Menarik lagi kunjungan ke lahan pertanian hortikultura di daerah dekat pantai Laipori yang difasilitasi oleh petani profesional, Bapak Welem.

Tanaman hortikultura membutuhkan unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro yaitu : 1) Nitrogen, berfungsi untuk pertumbuhan daun, akar dan batang, bagian dari hijau daun yang berguna untuk fotosintesis. Tanaman yang kekurangan nitrogen seperti daun tua akan terlihat kuning secara menyeluruh; 2) Fosfor, berguna memacu pertumbuhan akar, kecambah, bunga dan buah. Tanaman hortikultura yang kekurangan fosfor akan kerdil, ruas batang pendek, ujung dan tepi daun berwarna hitam, tepi daun melengkung ke bawah dimulai dari daun tua. 3) Kalium, berfungsi memperkuat dinding sel agar bertahan terhadap serangan penyakit. Tanaman yang kurang kalium, pertumbuhannya akan terhambat, daun berukuran kecil, berwarna hijau tua keunguan, tepi daun berwarna coklat dan daun rontok. 4) Kalsium, berfungsi memacu pertumbuhan ujung akar tanaman dan memperkuat dinding sel. Tanaman yang kekurangan kalsium, akar tidak berkembang, ujung akar lemah, daun berubah bentuk.

Unsur hara sekunder yang dibutuhkan tanaman: 1) Magnesium, sebagai bahan utama pembentukan klorofil. Tanaman yang kekurangan magnesium akan menguning daunnya, dimulai dari daun tua dan tulang daun tetap berwarna hijau. 2) Sulfur adalah bagian dari protein, bahan pembentuk sel, organ dan jaringan tanaman. Adapun beberapa jenis unsur hara mikro yakni besi (Fe), mangan (Mn), seng (Zn), tembaga (Cu), boron (B), Molibdenium (Mo) dan Chlor (Cl).

Ketersediaan unsur hara dalam tanah perlu diperhatikan oleh petani. Pola penanaman yang terfokus pada satu tanaman cenderung mengurangi jumlah unsur hara yang ada di dalam di tanah, sehingga rotasi tanaman perlu dilakukan untuk menjaga ketersediaan unsur hara tersebut. Contoh rotasi tanaman yang bisa dilakukan yakni dari padi sawah ke tanaman hortikultura jenis kacang-kacangan atau dari tomat ke kacang-kacangan. Selain itu petani perlu melakukan penaburan pupuk kandang pada lahan yang akan dikelola. Selamat mempraktekkan.***

Komentar