Uji Pluralisme dalam Pesta Demokrasi Pemilu



Uji Pluralisme
Dalam Pesta Demokrasi Pemilu
Marinus Padjaru Djowa, Hukum, Unkriswina Sumba.


Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar karena memiliki 1340 suku bangsa, 300 kelompok etnik, 17.504 pulau, dan 6 agama yang legal. Selain kaya akan suku dan budayanya, Indonesia juga kaya akan sumber daya alamnya. Berbagai macam flora dan fauna yang ada di seluruh dunia ada di Indonesia. Indonesia diibaratkan miniatur kecil yang mewakili seluruh sampel populasi yang ada di dunia. Sebagai masyarakat Indonesia  tentu kita perlu bangga akan semua keindahan yang diberikan oleh sang pencipta kepada kita bangsa Indonesia.

Perjuangan bangsa Indonesia dalam menjaga keutuhan dan kestabilan keamanan negaranya diuji ketika bangsa Indonesia melaksanakan pesta demokrasi dalam pemilihan Presiden, Gubernur, Bupati dan DPR karena selalu timbul konflik dalam masyarakat yang mengatas namakan suku, agama dan ras untuk memperjuangkan kepentingan masing-masing.

Pemilu dibuat agar kita masyarakat Indonesia dapat memilih pemimpin-pemimpin yang bisa menjamin hak-hak warga negara. Pemilu juga cermin dari negara demokrasi yang menjamin kebebasan masyarakat untuk menentukan pilihannya. Namun saya melihat proses demokrasi pemilu yang dijalankan saat ini banyak menimbulkan konflik antar masyarakat.

Pemilu yang terjadi masih menyisakan banyak kejanggalan dan perlu belajar banyak untuk menampilkan pemilu yang jujur, adil dan harmonis. Ada masyarakat yang mengikuti pemilu hanya untuk memenangkan kandidatnya tanpa melihat visi dan misinya terlebih dahulu. Pemilu tak lepas digunakan sebagai ajang judi atau taruhan demi memperoleh keuntungan semata.

Kita betul-betul diuji apakah pluralitias kita dalam pemilu mampu tetap terus eksis di mata dunia atau tidak. Pemerintah mempunyai peran besar dalam meminimalisir konflik antar masyarakat yang terjadi ketika pemilu berlangsung dengan terus mensosialisasikan masyarakat konsep Bhineka Tunggal Ika. Selain itu, pertarungan elit dalam kancah politik harus benar-benar memainkan pertarungan ide dan gagasan bukan saling menghujat dan memfitnah satu sama lain. Tujuannya memberi contoh kepada masyarakat bahwa pemilu merupakan pemilu yang betul-betul berkualitas, menyejukan dan damai. Mari kita terus menjaga keragaman bangsa Indonesia, jangan biarkan bangsa yang besar dan indah ini terpecah belah hanya demi kepentingan kelompok semata. ***


Komentar