Pemilu 2019: Pahami dan Berpartisipasi!
Diskusi Mahasiswa di Stube-HEMAT Sumba
Sejak memasuki tahun
2019 Indonesia terus mempersiapkan pesta demokrasi yang akan
digelar pada 17 April 2019. Negara demokrasi menjadi pilihan terbaik untuk bangsa
ini, oleh karena
itu pemilu menjadi cara yang sah untuk memilih pemimpin
negara dan perwakilan rakyat dari negara yang memiliki keragaman suku, bahasa,
budaya dan agama ini.
Setiap warga negara harus memiliki kesadaran untuk ikut ambil
bagian dalam pelaksanaan pesta demokrasi. Bahkan diharapkan proaktif mendukung berjalannya tahap-tahap pelaksanan pemilihan
umum. Tidak ketinggalan kaum muda dan milenial, yang jumlahnya mencapai lebih
dari 60 juta dari 190 juta lebih pemilih (menurut data KPU RI)
diharapkan memakai hak pilihnya. Ini jumlah yang cukup besar untuk pemilih muda dan milenial, dan mereka akan ikut
andil menentukan
perjalanan bangsa ini ke depan.
Sebagai tindak lanjut pelatihan
gereja dan politik di GKS Umamapu cabang Okanggapi (15-17/2/2019), Stube-HEMAT
Sumba menyelenggarakan diskusi bersama KPU Sumba Timur pada hari Sabtu, 23
Februari 2019 di Sekretariat Stube-HEMAT Sumba. Oktavianus Landi, ketua KPU
kabupaten Sumba Timur menjadi narasumber dalam diskusi tersebut. Delapan belas peserta
mahasiswa, pemuda dan team Stube ikut ambil bagian dalam diskusi ini. Sebagian
besar peserta diskusi saat ini merupakan peserta pelatihan sebelumnya.
Oktavianus, dalam
paparannya menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pemilu,
pemilih, calon legislatif dan tantangan yang dihadapi dalam pemilihan umum.
Pemilu tahun ini menghadapi tantangan karena dilaksanakan serentak dengan memilih presiden, perwakilan daerah,
DPR RI, DPR Propinsi dan DPR kabupaten. Mari kita wujudkan partisipasi kita dengan
mendukung pemilihan umum dengan
memilih para calon pemimpin yang kredibel. Jika kita sampai golput maka
pemimpin yang tidak berkualitas bisa berkuasa. Selain itu anak muda dan milenial perlu cerdas melawan
berita hoax yang dikirim lewat
HP atau medsos dengan tujuan membuat keresahan.
Dalam sesi diskusi, Andani,
salah satu peserta mahasiswa Unwina Sumba bertanya tentang bagaimana
menjelaskan bagi mereka yang sudah lanjut usia, karena pemilihan kali ini tidak
mudah karena terdiri lima macam kartu suara dan menggunakan lima kotak suara. Menjawab pertanyaan itu Oktavianus menjelaskan bahwa sudah
ada relawan demokrasi yang akan membantu menjelaskan langkah-langkah
pencoblosan pada lima kotak suara dan menjadi tanggung jawab para caleg juga pada
saat kampanye untuk sosialisasi nomor urut partai dan caleg pada lembar kertas
suara.
Akhirnya, peserta diskusi
berkomitmen mendukung pemilu dengan berbagi pengetahuan tentang politik bagi
masyarakat dan berpartisipasi dalam pemilu. Jalin kerjasama yang baik
dengan berbagai pihak untuk mensukseskan
pemilu tanpa saling menjelekkan satu sama lain atau menyebarkan berita bohong
(hoax) baik sebelum dan sesudah pemilihan umum demi mewujudkan kesejahteraan bangsa.
(Meliani Retang).
Komentar
Posting Komentar