Pahappah
Untuk Indonesia
Sapaan hangat
orang Sumba yang
diwujudkan dalam penyajian dan pemberian sirih pinang bagi setiap orang yang berkunjung
atau bertamu pada sebuah rumah di Sumba, disebut Pahappah. Praktek ini menjadi ciri
khas dari pulau ini yang dilakukan dari generasi ke generasi secara turun-temurun.
Pahappah itu sendiri terdiri atas sirih, pinang dan kapur. Pada saat ketiga
unsur tersebut dikunyah jadi satu didalam mulut, akan menghasilkan warna merah
dan rasa khas tersendiri. Pinang yang tadinya terasa sepat, sirih yang terasa
pedas, dan kapur
yang dapat menyebabkan rasa panas pada lidah, telah melebur menghasilkan
satu rasa dan
manfaat positif untuk memperkuat gigi sehingga tidak mudah berlobang.
Pahappah menjadi gambaran akan keanekaragaman serta kekhasan
suatu daerah di Indonesia. Keanekaragaman ini juga bisa ditemui dalam setiap forum
diskusi atau pun pelatihan Stube-HEMAT yang dihadiri mahasiswa dari berbagai
daerah seperti Sumatera, Maluku, Lembata, Atambua, Sumba, Halmahera,
Yogyakarta, dan lain-lain. Keanekaragaman ini seperti unsur Pahappah, apabila masing-masing memahami
fungsi dan tugasnya untuk saling melengkapi akan menghasilkan kekuatan yang
luar biasa bagi bangsa ini.
Kegiatan lanjut training Western and Eastern Values, yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai denominasi
kepercayaan,
latar belakang budaya, jenis kelamin, juga latar belakang studi, bagaikan
unsur-unsur Pahappah yang menyatu.
Kesadaran berinteraksi, bertukar-pikiran, sharing dan saling memahami menjadi
modal besar terpeliharanya kesatuan dan perdamaian. Demikian halnya Western and Eastern Values bukan sesuatu
yang harus diperdebatkan, tetapi dicari titik temu dengan menggali unsur-unsur
yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan hak azasi manusia. (MR).
Komentar
Posting Komentar