
Sumba merupakan pulau
kecil dengan luas wilayah sekitar 11.153 km2, memiliki banyak potensi, mulai dari sumber daya alam, budaya yang masih asli, wisata
pantai, bukit dan air terjun yang indah,
pertanian dan potensi lain. Pos-Kupang.com memberitakan bahwa
pulau Sumba baru saja dirilis sebagai salah
satu diantara 33 pulau terindah oleh
majalah Focus, Jerman (Focus
17. February 2018, halaman 116). Majalah Focus merupakan salah satu majalah
mingguan terkemuka di Jerman, yang mengangkat judul Sumba Kein Tanz, aber ein Traum yang berarti ‘Sumba, Bukan Nama
Sebuah Tarian, Tapi Sebuah Mimpi” untuk menggambarkan betapa indahnya pulau
ini. Selain itu, pulau ini
juga memiliki hotel terbaik dan termahal di dunia yakni
hotel Nihiwatu di Sumba Barat.
Semua ini menggambarkan bahwa Sumba itu sebenarnya kaya potensi. Sayang sekali potensi tersebut sangat kontras dengan realita masyarakatnya yang masih miskin berdasarkan data statistik 2015–2017 yang menyatakan bahwa angka kemiskinan di Sumba rata-rata masih di atas 30%. Angka tersebut terpaut jauh mencapai 21% dari rata-rata angka kemiskinan di Indonesia yang menunjuk pada level 9%. Mempertimbangkan hal ini, maka perlu dilakukan metode belajar ke daerah yang sudah maju, salah satunya adalah Yogyakarta. Atas dasar inilah Stube HEMAT Sumba mengirim aktivisnya untuk belajar di Yogyakarta melalui program eksposure ke Stube HEMAT Yogyakarta.
Semua ini menggambarkan bahwa Sumba itu sebenarnya kaya potensi. Sayang sekali potensi tersebut sangat kontras dengan realita masyarakatnya yang masih miskin berdasarkan data statistik 2015–2017 yang menyatakan bahwa angka kemiskinan di Sumba rata-rata masih di atas 30%. Angka tersebut terpaut jauh mencapai 21% dari rata-rata angka kemiskinan di Indonesia yang menunjuk pada level 9%. Mempertimbangkan hal ini, maka perlu dilakukan metode belajar ke daerah yang sudah maju, salah satunya adalah Yogyakarta. Atas dasar inilah Stube HEMAT Sumba mengirim aktivisnya untuk belajar di Yogyakarta melalui program eksposure ke Stube HEMAT Yogyakarta.
Program Eksposur Yogyakarta merupakan program
yang bertujuan untuk mengembangan kapasitas anak muda dari Sumba melalui
pendampingan soft-skill yang diharapkan
dapat melahirkan kemandirian dan kemampuan di
kalangan anak muda Sumba sehingga
mereka bisa mengelola potensi yang ada. Eksposur Yogyakarta dijadikan program tahunan yang rutin
dilaksanakan sejak tahun 2010 sampai
saat ini.
Tahun
2018 ini, Stube-HEMAT Sumba mengirim tiga orang mahasiswa sebagai peserta Eksposur Yogyakarta yakni Jufri Adi Papa, mahasiswa Universitas Kristen Wira Wacana Sumba sekaligus
anggota tim Stube HEMAT Sumba yang
akan mempelajari kesekretariatan dan pertanian
terpadu; Sepritus Tangaru
Mahamu, mahasiswa Politani
Negeri Kupang PDD Sumba Timur, yang akan memperdalam jurnalistik dan
peternakan; serta Meliani Retang, mahasiswa STT GKS Lewa,
yang akan mempelajari pangan lokal dan pertanian
terpadu. Kurang lebih 1
bulan di Yogyakarta mereka akan berproses melalui setiap kegiatan
yang diikuti, dimulai sejak 24 Agustus sampai
dengan 20 September 2018.
Selamat berproses di Yogyakarta! (JUF).
Komentar
Posting Komentar