Kabupaten Sumba Timur adalah salah
satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang kaya akan sumber daya alam dan salah
satunya adalah pertanian. Luas lahan basah di kabupaten Sumba Timur 15.601 Ha
dan luas lahan kering 547.701 Ha (BPS kabupaten Sumba Timur, 2016:193-197).
Secara astronomis kabupaten Sumba Timur terletak antara 119°45-120°52 Bujur
Timur (BT) dan 9°16-10°20 Lintang Selatan (LS). Secara geografis, Kabupaten Sumba
Timur memiliki batas-batas utara dengan selat Sumba, selatan dengan lautan Hindia,
timur dengan laut Sabu, barat dengan Kabupaten Sumba Tengah (BPS Kabupaten
Sumba Timur, 2016: 3).
Tingkat permintaan pasar di kota Waingapu
mengalami ketidakstabilan supply, terkadang produksi berlebih, sebaliknya bisa kekurangan
persediaan. Ada beberapa sentra hortikultura
yang menyokong pasar Waingapu yakni desa Marada Mundi dan Kiritana, kelurahan
Lambanapu, Mauliru, Maulumbi, Mau Hau dan Kawangu. Beberapa wilayah di atas bisa
produksi pertanian pada musim kemarau, namun sebagian lainnya tidak dapat
berproduksi karena berada di pinggiran sungai (desa Marada Mundi, desa
Kiritana) dan beberapa wilayah lain belum mampu berinovasi pertanian pada musim
hujan.
Kenyataan di atas adalah salah satu
masalah sosial sekaligus peluang usaha di bidang pertanian hortikultura. Beberapa orang muda yang masih berstatus mahasiswa
ekonomi dan beberapa di antaranya adalah anggota Stube-HEMAT Sumba, melihat ini sebagai peluang bisnis, oleh
karena itu terbentuk Komunitas Petani Muda yang mengambil keputusan untuk
menjadi pelaku usaha di bidang pertanian. Strategi yang dilakukan dalam
membangun usaha pertanian yakni dengan membentuk sentra-sentra produksi
pertanian. Tujuan usaha ini adalah memanfaatkan sumber daya alam secara
maksimal dan memperkenalkan kepada publik, bahwa suatu desa atau tempat dapat
dikenal dengan produk-produk unggulannya.
Komunitas Petani Muda berjejaring
dengan perusahaan Panah Merah, penyedia benih-benih unggul dan terpercaya bagi
masyarakat. Komunitas ini memiliki anggota muda, yakni Frans Fredi Kalikit Bara,
Aloysius Umbu Sili Ndingu, Hendrikus Hina Lunggu Manu dan Fransiskus K. Halang.
Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu menggunakan media sosial seperti Facebook, Whatsapp, kartu identitas
usaha dan melakukan pendekatan langsung dengan pihak pembeli yang ada di pasar
dan di warung-warung makan. Komunitas ini optimis pada usaha pertanian berbasis
sentra produksi. Ada satu alasan penting, kami mengeluti ini karena pertanian
adalah kebutuhan pangan atau kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi setiap
waktu karena konsumen pasti membutuhkan pangan setiap saat. Bisnis pertanian
adalah salah satu usaha beromset besar jika serius dilakukan dengan memanfaatkan
teknologi dan inovasi pertanian. Selain itu, permintaan pasar terhadap pangan
tidak akan pernah terputus.
Pengembangan usaha komunitas ini tidak
hanya terfokus pada anggota tetapi juga melakukan pembinaan-pembinaan bagi orang
muda sehingga dapat bertumbuh sebagai pelaku usaha muda dan dapat memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. (Frans Fredi Kalikit Bara)
Komentar
Posting Komentar