Memperhatikan Desa Memajukan Sumba (Melatih Penduduk Desa Tanarara Membuat Nutrisi Ternak Peserta program Village and Me)
Tanarara merupakan salah
satu desa di kecamatan Lewa kabupaten Sumba Timur, NTT yang memiliki luas kawasan
35,50 km2. Kecamatan Lewa yang terletak sekitar 60 km di sebelah barat kota
Waingapu terkenal sebagai lumbung padi di Sumba Timur karena produksi padi
terbesar dibanding kecamatan yang lain di Sumba Timur.
Sebagian besar penduduk desa Tanarara adalah petani dan peternak. Hasil pertanian berupa padi, jagung dan sebagian singkong dan ubi jalar. Sedangkan ternak yang sering dijumpai di desa ini adalah sapi, babi, kerbau, kambing dan ayam. Hasil pertanian dan peternakan menjadi penyokong ekonomi rumah tangga penduduk di desa Tanarara, sehingga perlu pengelolaan yang baik demi mencapai hasil yang baik pula. Inilah yang mendorong Yupiter Tanga Tawul, seorang anak muda asli desa Tanarara yang sedang kuliah di Universitas Kristen Wira Wacana Sumba program studi Ekonomi Pembangunan untuk mengikuti “Village & Me”.
Sebagian besar penduduk desa Tanarara adalah petani dan peternak. Hasil pertanian berupa padi, jagung dan sebagian singkong dan ubi jalar. Sedangkan ternak yang sering dijumpai di desa ini adalah sapi, babi, kerbau, kambing dan ayam. Hasil pertanian dan peternakan menjadi penyokong ekonomi rumah tangga penduduk di desa Tanarara, sehingga perlu pengelolaan yang baik demi mencapai hasil yang baik pula. Inilah yang mendorong Yupiter Tanga Tawul, seorang anak muda asli desa Tanarara yang sedang kuliah di Universitas Kristen Wira Wacana Sumba program studi Ekonomi Pembangunan untuk mengikuti “Village & Me”.
“Village & Me” merupakan sebuah program dukungan bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat desa tempat asal peserta. Selain aktif di kampusnya, Yupiter juga beberapa kali mengikuti pelatihan yang diadakan Stube-HEMAT Sumba, salah satunya adalah pelatihan Keragaman Pangan Lokal di GKS Kawangu. Yupiter tertarik dengan program ini dan mengusulkan kegiatan untuk petani berupa pendampingan pembuat nutrisi vitamin tambahan bagi ternak sapi, babi, kerbau, kambing dan ayam. Bahan pembuatan nutrisi vitamin tambahan terbuat dari jantung pisang dan air gula. Jantung pisang dicacah halus dan ditumbuk kemudian ditambah air gula. Campuran ini dimasukkan dalam ember kemudian ditutup plastik sehingga kedap udara dan dibiarkan semalam supaya terjadi fermentasi. Kemudian campuran ini disaring dan air hasil fermentasi digunakan sebagai nutrisi vitamin tambahan.
Yupiter merasa
senang karena
tidak ada kesulitan dalam
melaksanakan program yang berlangsung pada tanggal 8-9 Juli 2017. Penduduk desa antusias mengikuti
pelatihan ini sehingga memudahkan mereka mempelajari bagaimana membuat nutrisi ternak
sendiri. Penduduk desa
Tanarara berterimakasih dan memberikan apresiasi kepada tim Stube-HEMAT Sumba
yang sudah melayani penduduk desa Tanarara melalui program ini.
Yupiter menyampaikan,
“Program ini sangat
penting bagi mahasiswa di Sumba, karena program ini mendorong mahasiswa berbagi
pengetahuan dan pengalaman yang mereka dapat dari kampus, gereja, organisasi
dan komunitas masyarakat. Kemauan saling berbagi dan menerima ini mestinya terjadi
tidak hanya di satu masa tetapi mesti berkelanjutan. Anak muda di Sumba pun
sudah semestinya memikirkan desanya, menerapkan ilmu yang mereka pelajari”.
Anak muda masa
kini harus punya semangat juang, rasa solidaritas yang terwujud melalui berbagi
kemampuan, keterampilan
dan pengetahuan demi kemajuan kehidupan masyarakat desa sebagai
pondasi bangsa ini.
(Meliani Retang).
Komentar
Posting Komentar