Stube-HEMAT Sumba adalah
program pendampingan mahasiswa dengan harapan peserta berproses dalam
pelatihan-pelatihan yang diikuti agar menjadi pribadi yang berkualitas. Salah
satu programmnya adalah pelatihan Entrepreneurship: promosi dan pasar di era
digital yang diselenggarakan di GKS Umamapu cabang Pabotandjara, Wairinding,
Jumat-Minggu, 12-14 mei 2017, Pelatihan yang dihadiri mahasiswa dari beberapa kampus,
seperti STT Terpadu, Unkriswina, AKN dan pemuda gereja setempat ini membahas
tentang bagaimana membuka usaha di era digital, dan mengajak peserta
memunculkan ide-ide kreatif suatu usaha dan mempraktekkan bagaimana rencana mereka
5 tahun ke depan.




Peserta menindaklanjuti
pelatihan Entrepreneurship dengan menyusun perencanaan mereka di rumah masing
masing dan kemudian dipresentasikan pada hari Sabtu 27 Mei 2017 di sekretariat Stube-HEMAT
Sumba dan dihadiri 14 peserta bersama 3 orang team Stube-HEMAT Sumba, Apriyanto
Hangga, A.Md, Jufri Adi Papa dan Yulius Anawaru yang memandu pertemuan ini.


Ada beberapa peserta yang
mempresentasikan rencana mereka dalam waktu lima tahun ke depan, yaitu Naser
Hailu Poti, mahasiswa Universitas Kristen Wirawacana yang mengembangakn usaha peternakan
itik karena saat ini ia sudah memulai usaha itik petelur di daerah Lambanapu.
Ia bersama beberapa teman memelihara itik dan telurnya mereka pasarkan.
Berikutnya, Ekivianus Bulu, seorang mahasiswa STT Terpadu, yang berencana dalam
lima tahun ke depan sudah membuka usaha warung makan khas Sumba. Beberapa menu khas
Sumba yang ia tawarkan adalah nasi jagung, nasi kacang, dan lauknya yang dibuat
sesuai bahan lokal Sumba. Tidak hanya itu, tempatnya pun dirancang ada sentuhan
seni dan khas Sumba. Yang ketiga adalah Putra Jayadi, seorang mahasiswa Akademi
Komunitas Negeri (AKN), Waingapu, yang sudah merintis usaha tukang kayu. Dalam lima
tahun ke depan ia dan ayahnya memfokuskan pada bisnis kayu dan mebel untuk
bangunan.
Apriyanto Hangga, salah
satu team Stube-HEMAT Sumba sangat mengapresiasi ide dan rencana setiap
peserta. Ia memberi masukan kepada Naser dalam mengembangkan itik petelurnya
perlu membuat target produksi, tempat pemasaran dan memperbanyak promosi usaha
tersebut. Yulius Anawaru memberi masukan kepada Ekivianus supaya mencari tempat
yang strategis, sehingga warung makannya bisa dijangkau oleh wisatawan dan
makanannya harus bervariasi agar konsumen memiliki banyak pilihan, karena
dengan demikian pelanggan akan puas.
Yohan, salah dari peserta
menanggapi pelatihan Entrepreneurship yang diadakan Stube-HEMAT Sumba ini merupakan
topik yang mampu membuka wawasan saya untuk berwirausaha, karena ternyata banyak
peluang untuk membuka usaha di era digital. Saya menemukan beberapa hal yang
sudah dipelajari dan untuk dikembangkan dari sekarang maupun lima tahun ke
depan, seperti membuka usaha ternak yang menjadi sumber pendapatan untuk hidup sehari-hari.
Anak muda, kenali
kemampuan diri dan kembangkan menjadi suatu usaha dari apa yang dimiliki sampai
mendapatkan penghasilan. Jangan menyerah, meski sederhana belajarlah menjadi
mandiri. (Naomy Mora Kalak).
Komentar
Posting Komentar