Sekolah
merupakan wadah satuan pendidikan yang di dalamnya ada proses
belajar dan mengajar. Sejatinya sekolah menjadi jembatan bagi manusia
memperoleh ilmu, pengetahuan dan pengalaman hidup. Banyak hal yang dapat
dipelajari di sekolah, tidak hanya ilmu yang dikemukakan para ilmuwan, tetapi pengetahuan
yang terus berkembang seiring kemajuan zaman.
Lembaga satuan
pendidikan dengan sistem kerjanya masing-masing mengharapkan agar setiap
manusia memperoleh hak dan kemerdekaan yang sama dalam belajar. Memanusiakan
manusia adalah salah satu tujuan utamanya agar manusia tidak lagi dijajah oleh
kebodohan. Tidak jarang kemelaratan dan kemiskinan disebabkan oleh kebodohan, minimnya pengetahuan
yang diperoleh oleh manusia.
Sumba Timur,
salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur dengan potret pendidikan
yang begitu kompleks dan tidak jauh berbeda dengan pendidikan di pulau Jawa. Dengan akses yang
begitu mudah dan terjangkau menambah semangat belajar siswa, begitu pula
semangat yang dimiliki oleh siswa di kabupaten Sumba Timur. Namun demikian tidak semua siswa mampu
mengakses informasi dengan mudah, lamban dan jauh dari pembaharuan informasi.
SMP N 1
Waingapu, pionir pendidikan yang ditunjuk
menjadi sekolah rujukan pada
tahun 2016. Label sekolah rujukan yang ada di pundak SMP N 1 Waingapu membuat
para guru berusaha semaksimal mungkin mencapai 8 standar satuan pendidikan
menengah pertama. Bukanlah hal mudah untuk mencapai 8 standar pendidikan
tersebut, namun satu per satu dapat terpenuhi.
Keteladanan dan kedisiplinan
Siswa belajar
dari apa yang mereka lihat, dengar dan lakukan. Inilah yang disebut keteladanan. Jika sang pamong tidak
disiplin maka jangan berharap siswa disiplin, sebab mereka mengikuti siapa yang patut
diteladani. Rendahnya kesadaran untuk menjadi teladan dalam hal kedisiplinan menjadi momok dalam
pembangunan pendidikan karakter siswa. Kedisiplinan menjadi salah satu poin
utama untuk suatu pembaharuan pendidikan karakter. Sangat jauh berbeda motivasi
belajar siswa di Sumba dan di Jawa. Kalau sebelumnya Penulis pernah praktek mengajar di salah satu sekolah di DIY yang
memiliki kedisiplinan
yang tinggi, sekarang merasakan perbedaan yang mencolok.
Kenyamanan belajar
Ketika orang
tua mengantarkan anaknya tepat di depan gerbang sekolah, di depan orang tua
mereka seolah-olah
masuk ke lingkungan sekolah namun setelah itu mereka belajarnya cukup dari luar pagar
saja. Motivasi belajar anak bukan berada di lingkungan sekolah, melainkan di
luar sekolah. Hal ini menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi SMP N 1 Waingapu
yang menyandang status sekolah rujukan memiliki suasana belajar yang nyaman bagi siswa-siswinya.
Kemajuan
pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab bersama, pemerintah, regulasi,
pengelola lembaga pendidikan, siswa dan masyarakat. Semua pihak harus berbenah
dan membangun kembali pendidikan di Indonesia. Majulah pendidikan di Sumba dan
Indonesia. (Septi Dadi).
Komentar
Posting Komentar