Kata ‘Sumba’ atau ‘Humba’ sesungguhnya memiliki arti air, ini
terbukti dengan semua daerah utama di Sumba yang telah menjadi ibukota
kabupaten diawali dengan kata ‘Wai atau Wee’ yang artinya air. Misalnya kabupaten Sumba Timur ibukotanya Waingapu,
Sumba Tengah ibukotanya Waibakul, Sumba Barat ibukotanya Waikabubak dan Sumba
Barat Daya beribukota Weetabula.
Namun ironisnya, pembangunan di Sumba sering melupakan,
bahkan merusak peradaban air yang seharusnya menjadi identitas Sumba itu
sendiri. Hal ini bisa dilihat pada pembangunan-pembangunan yang merambah kawasan
yang dikenal dengan kawasan Tiga Gunung. Kawasan ini merupakan penyuplai air
terbesar di pulau Sumba, terdiri dari Gunung
Wanggameti (Sumba Timur), Gunung Tanadaru (Sumba Tengah dan Sumba Barat) dan
Gunung Yawila (Sumba Barat Daya).
Festival Tiga Gunung yang disebut Wai Humba dalam bahasa
Sumba, adalah jembatan alternatif baru untuk mendekatkan kembali manusia dengan
Sang Pencipta dan alam sekitar, khususnya air. Tahun ini Sumba Timur mendapat
kesempatan menjadi tuan rumah Festival Wai Humba III, yang diadakan 9 – 12 Oktober
2014. Kegiatan ini diselenggarakan di desa Ramuk, kecamatan Pinu Pahar, Sumba
Timur. Rangkaian kegiatan yang dilakukan adalah:
- Pendakian masal Gunung Wanggameti
- Pementasan seni budaya dari berbagai daerah di Sumba
- Penghijauan (Stube-HEMAT Sumba)
- Pahamang (Rembug budaya)
- Ibadah Oikumene
- Persembahan syukur di sungai sekaligus pahamang tuan rumah festival Tiga Gunung ‘Wai Humba’ 2014.
Festival ini sesungguhnya merupakan upaya melestarikan budaya
Sumba dalam konteks pelestarian dan perlindungan alam dari perusakan, juga
sebagai kesempatan untuk mengucap syukur kepada pencipta dan berterima kasih
kepada leluhur yang telah menanamkan kearifan alam. Lebih lanjut, festival ini
adalah bentuk kreativitas yang dikembangkan dari kebiasaan orang Sumba, yakni ‘Kalarat
Wai.’ Kalarat Wai merupakan aktivitas religius yang dilakukan dengan persembahyangan
di sumber-sumber air yang ada di pulau Sumba. Hal tersebut sebagai wujud ucapan
syukur kepada pencipta atas berkat air yang melimpah dan juga memohon kepada
pencipta agar senantiasa memberikan karunia air bagi penduduk Sumba. (IGA).
Komentar
Posting Komentar