GENERASI MUDA
YANG SEHAT
DAN PEDULI SESAMA
(Wisma Cendana, Waingapu, 23-25 November
2012)
Data 2007 menunjukkan
bahwa derajad resiko penyakit menular di Indonesia berada pada kategori
tinggi dan orang yang terkena HIV/AIDS (ODHA) mencapai 270.000 penderita pada
usia produktif yang menempatkan diri diurutan 25 dunia. Ini adalah data yang
fantastis karena terjadi dinegara yang selalu memproklamirkan dirinya sebagai
negara religius. Apapun yang ditunjukkan oleh data, tindakan proaktif akan jauh
lebih penting. Apa yang salah dengan hidup masyarakat? Seberapa tinggi standart
kesehatannya? Dan seberapa baikkah layanan kesehatan bagi masyarakat. Dari hal
inilah yang menjadi alsan mengapa program Stube HEMAT Sumba melaksanakan
kegiatan semiloka yang berorientasi pada mahasiswa dan pemuda gereja.
Dalam mengawali seluruh
kegiatan acara SEMILOKA dilaksanakan ibadah pembukaan oleh Pdt. Dominggus Umbu
Deta, S.Th. Setelah ibadah peserta diajak untuk saling memperkenalkan diri
antara satu dengan yang lain dan dilakukan di alam terbuka di sekitar lokasi pelaksanaan
semiloka.
Dr. I Putu Arsana,
Sp PB, sebagai pemateri pertama, dengan materi Penyakit Menular Seksual. Dari
pemaparannya terdapat berbagai jenis dan gejala penyakit menular serta
bahaya yang akan ditimbulkan, disertakan beberapa hal yang akan diambil dalam
rangka pencegahan terhadap penyakit tersebut, dari materi yang disampaikan
semuanya bermuara pada terinfeksi HIV/AIDS, yang sangat berbahaya dan mematikan
itu. Peserta diarahkan agar menjadi pelopor kesehatan di tengah masyarakat. Cara
praktis dan sangat mudah dalam penaggulangan akan segala jenis penyakit
menular adalah, menghindari pergaulan bebas, dan takut akan Tuhan.
Memasuki materi
selanjutnya, oleh dr. Matius Kitu, Sp.B, (saat ini sebagai wakil bupati Sumba
Timur). Materi yang disampaikan adalah “Pergaulan Bebas serta Dampaknya
terhadap Kaum Muda.” Dalam pemaparannya beliau menyampaikan berbagai hal yang
berkaitan dengan pergaulan bebas diantaranya:
- Pengertian
pergaulan bebas
- Faktor
penyebab pergaulan bebas
- Dampak
pergaulan bebas
- Solusi
(pencegahan pergaulan bebas)
Tentu bukanlah hal yang
baru dalam masyarakat tentang pergaulan bebas, sebagai pemerintah, selalu
mengupayakan kerjasama dengan pihak gereja dan tokoh agama dan komponen terkait
untuk meminimalisir karakter masyarakat yang cenderung pada pergaulan bebas.
Salah satu hal yang dapat dipakai adalah jika dampak dari pergaulan bebas jika
hal itu berbenturan dengan ranah hukum maka pelakunya akan ditindak tegas. Dari
sisi sebagai dokter, tentu upaya yang dilakukan adalah adanya penyuluhan yang
berkelanjutan terhadap masyarakat.
Sesi ketiga yaitu oleh dr. Made, berbicara secara khusus tentang penyakit menular HIV/AIDS, Dalam
penjelasannya, dimulai dengan pengertian, gejala, faktor penyebab dan akibat
yang akan ditimbulkan oleh penyakit tersebut. Pembicara menunjukan berbagai
gejala dan pengidap penyakit HIV/AIDS dengan visualisasi. Dalam akhir materinya, dr. Made menjelaskan bahwa penyakit HIV/AIDS sampai dengan saat ini belum ada
obatnya, sehingga ini disebut penyakit yang mematikan, dan tentu sangat
berharap agar peserta semiloka ini menjadi corong di masyarakat untuk
mengampanyekan bahaya penyakit ini dan kalau ada yang terindikasi agar segera dibawa ke klinik VCT “Namu Angu” yang ada di RSUD Umbu Rara Meha Sumba Timur,
untuk penanganan lebih lanjut.
Di akhir sesi, Sdr Apriyanto
dari Stube-HEMAT Sumba menyampaikan berbagai hal sehubungan dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang
akan dilakukan selepas kegiatan ini. Dalam kegiatan RTL disepakati bahwa
setiap peserta berkewajiban memantau lingkungan sekitar sehubungan dengan hasil
Semiloka dan selanjutnya persoalan tersebut akan didiskusikan secara
bersama-sama pada saat kegiatan follow-up. Dan selanjutnya kegiatan ditutup
secara resmi selepas ibadah penutup yang dipimpin oleh salah satu peserta
semiloka.
Komentar
Posting Komentar